Sabtu, 12 November 2011

Asuransi otomotif akan menggenjot pertumbuhan premi

JAKARTA. Asuransi otomotif masih menjadi penyokong pertumbuhan kinerja perusahaan asuransi umum. Sebut saja di Pan Pacific Insurance (Panfic) yang hingga akhir kuartal tiga 2011 mencatatkan premi Rp 107 miliar, sebanyak 65% di antaranya berasal dari asuransi otomotif.
Asuransi otomotif yang mengusung produk Pacific Auto Guard selama ini menjadi prioritas Panfic. "Memang fokus kami di sana. Saat ini otomotif yang paling layak kami kembangkan," jelas Junaidi, Vice President Panfic kepada KONTAN, Kamis (10/11).
Selain asuransi otomotif, sisa premi merupakan kontribusi dari asuransi kesehatan 20%, kebakaran 5%, kargo 5%, dan lain-lain 5%. Junaidi menuturkan, pertumbuhan premi sampai dengan kuartal tiga mencapai dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, yang besarnya sekitar Rp 50 miliar.
Target premi Panfic yang mengincar segmen masyarakat menengah ke bawah tahun ini adalah Rp 185 miliar. Sebagai perbandingan, tahun lalu Panfic hanya meraup premi Rp 72 miliar.
Namun, sejalan kenaikan premi, klaim Panfic pun melonjak dua kali lipat menjadi 30% dari pendapatan premi secara keseluruhan, atau sekitar Rp 32,1 miliar. Meski bukan penyumbang premi utama, klaim asuransi kesehatan justru merupakan yang terbesar, yaitu 60% dari premi lini bisnis tersebut.
Sementara itu, Asuransi Adira Dinamika mampu menumbuhkan premi 38% sepanjang Januari hingga September 2011 dibanding periode yang sama tahun lalu, menembus angka Rp 1,1 triliun. Angka penjualan kendaraan bermotor yang terus meningkat menjadi salah satu pemacu pertumbuhan premi.
Penyumbang kenaikan perolehan premi terutama dari produk Autocilin untuk kendaraan roda empat dan Motopro untuk kendaraan roda dua, sebesar 60% dari seluruh premi. Pertumbuhannya 30% secara year-on-year.
Namun, produk selain asuransi otomotif menyalip asuransi otomotif dengan pertumbuhan lebih dari 50%. Adira juga menyediakan asuransi rekayasa, alat berat, dan pengangkutan. Sementara itu asuransi kesehatan dan kecelakaan serta properti tercatat menyumbang nilai nominal paling besar.
"Hingga saat ini klaim masih terkendali," ujar Presiden Direktur Adira, Willy Suwandi Dharma. Per September 2011, Adira Insurance membayar klaim Rp 360 miliar, meningkat 38%. Angka klaim mencapai 32,72% dari premi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar